Sabtu, 29 Juli 2023

Retrospeksi dan Prospektif Pemikiran Descartes Tentang Kebenaran

Oleh: Vayan Yanuarius

Rene Descartes dikenal sebagai pelopor pemikiran abad pencerahan (age of enlightenment). Sejarah mencacat bahwa Descartes sebagai filsuf awal mula yang menandakan dimulainya abad pencerahan. Berdasarkan subjektivitas seorang manusia, pemikiran Descartes bertolak dari akal budi dan bermuara pada sumber pengetahuan yang berdasarkan pada rasio. Pada titik inilah Descartes dijuluki sebagai Bapak Filsafat Modern.

Restropeksi Filsafat Rene Descartes

 Dalan beberapa literature yang membicarakan tentang filsuf Rene Descartes, paling kurang filsafat Descartes bermula dari sikapnya yang meragukan segala sesuatu. 

Ketika Descartes pertama kali belajar ilmu pengerahuan di sekolah College Royal de La Fleche yang dikelolah oleh para imam Yusuit, ia meragukan apa yang telah diajarkan oleh para gurunya. Ia merasakan bahwa pengetahuan yang didapati dari gurunya itu belum memberikan suatu kebenaran yang pasti atau belum memiliki fondasi yang kuat. Apalagi pada masa itu setiap teori dan pendapat selalu dibantah atau dikritik oleh para pemikir lainnya. Perdebatan tidak habis-habis mengenai tema yang sama juga terjadi di dalam lingkaran filsafat. 

Akhirnya Descartes memilih untuk berpetualangan mencari kebenaran dalam buku besar alam raya. Dari pengalaman menjadi tentara, bertemu dengan orang banyak dan hidup yang nomaden sampai ia menemukan apa yang disebut pengetahuan yang dapat diragukan baginya. 

Di sinilah awal mula filsafat di mana ia melakukan sebuah keraguan. Keraguan yang dibawahkan oleh Descartes akan menjadi tujuan filsafatnya. Dengan keraguan tersebut, Descartes ingin membangun sebuah sistem filsafat dengan beralaskan kapastian, sehingga tidak dapat diragukan lagi dan menjadi absolute.

Karena itu sangat jelas bahwa alasan Descartes mencari kebenaran dengan metode filsafatnya adalah menghilangkan kebingungan yang tercipta dalam perdebatan-perdebatan yang terjadi yang menurutnya belum memiliki kejelasan yang pasti. Kebenaran filsafat dan ilmu pengetahuan pada masa itu belum jelas karena masih dipengaruhi Gereja oleh filsafat skolastik. Filsafat skolastik pada zaman itu menghabat perkembangan ilmu pengetahuan karena konstruksi pemikirannya sangat dipengaruhi oleh khayalan-khayalan. 

Hemat saya keberanian Descartes untuk melawan filsafat skolatik merupakan kritikan terhadap gaya filsafat pada masa lampau. Menurut Descartes bahwa filsafat harus bersikap radikal, dalam arti tidak boleh bertolak dari pengandaian-pengandaian apapun. Apa yang diajarkannya harus dapat dipertanggung-jawabkannya. Dan inilah yang mendorong Descartes membebaskan diri atau dalam bahasa Plato “keluar dari gua” pemikiran tradisional. 

Menurut Descartes, untuk mendapatkan suatu kebenaran filsafat dan ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan harus satu, tanpa bandingnya serta harus disusun oleh satu orang sebagai suatu bangunan yang seluruhnya berdiri sendiri menurut satu metode umum. Dalam konteks filsafat, hal yang perlu dibangun dengan dasar yang kokoh ialah membuat diri meragukan segala suatu yang mungkin dapat diragukan. Namun, perjalan ini cukup menyita waktu yang panjang, ia mengatur prilaku sesuai dengan aturan-aturan yang diterima oleh masyarakat umum.
 
Namun, kontruksi pemikiran filsafat Descartes tidak berhenti pada titik keraguan yang radikal. Descartes mencoba membentuk sebuah sistem filsafat yang bebas dari keraguan. Salah satu buku yang cukup popular berjudul Discourse on the Method dan Rules for the Direction of the Mind yang menekankan pada metode. 

Menurut Descartes penerapan metode ini membantu membedakan kekeliruan, kepastiaan dan kebenaran. Singkatnya metode ini dapat menghasilkan pengetahuan yang kebenarannya sangat pasti dan tidak dapat diragukan lagi. 

Descartes mengajukan empat langkah berpikir untuk mendukung metodenya dalam mencari kebenaran. (1) tidak pernah menerima sesuatu sebagai yang benar. Jika saya tidak memiliki pengetahuan yang jelas menurut Descartes sebaiknya menghindari dari kesimpulan-kesimpulan dan prasangka-prasangka tersembunyi sehingga tidak ada peluang bagi saya atau orang lain meragukannya. (2) membagi suatu persoalan ke dalam permasalahan-permasalahan yang lebih kecil dan detail. (3) memulai dari yang paling sederhana dan mudah dimengerti. Mengarah pikiran secara tertib dan teratur, dengan bertolak dari yang paling sederhana dan objek yang paling mudah diketahui sehingga sedikit demi sedikit menuju pengetahuan yang lebih kompleks. (4) selalu melakukan pencacahan sedemikian lengkap dan pemeriksaan ulang sedemikian komprehensif, sehingga dapat memastikan bahwa sama sekali tidak ada yang terabaikan.

Prospektif Pemikiran Descartes 

Ternyata pemikiran Descartes memiliki pengaruh yang besar terhadap filsuf pasca Descartes. Misalnya pengaruh terhadap filsafat Baruch Spinoza. Spinoza adalah salah satu filsuf yang bergabung dalam lingkaran rasionalisme. Ia mengagumi sebagian dari filsafat Descartes, tidak sepunuhnya. Namun, corak berpikir filsafatnya cukup mendalam dan lebih konsekuen dibandingkan dengan rasionalisme Descartes. 

Ada beberapa konsep berpikir Descartes yang dikritik oleh Spinoza. misalnya, soal substansi. Menurut Descartes substansi adalah apa yang telah ada sedemikian, sehingga sesuatu tersebut tidak dapat lagi memerlukan atau bergantung dengan hal lain. Substansi yang paling dasar adalah Tuhan, yang tidak memerlukan hal lain untuk berada. 

Karena itu, Descartes mengelompokkan substansi yang ada di dalam dunia menjadi tiga yakni Tuhan, Jiwa dan materi. Konsep ini mendapat tanggapan dari Spinoza dengan berargumen bahwa Tuhan adalah suatu kesatuan umum, yang mengungkapkan diri di dalam dunia. Segala yang ada adalah Tuhan, tidak ada sesuatu pun yang tidak tercakup di dalam Tuhan dan tidak ada sesuatu pun dapat berada tanpa Tuhan.  

Tidak berhenti pada Spinoza, filsafat kritis Emmanuel Kant juga turut mengambil bagian dalam membaca pemikiran Descartes dan kaum rasionalisme lainnya. Menurut Kant, rasionalisme yang diagungkan oleh Descartes sampai Spinoza hanya mempersoalkan masalah pengenalan atau proses untuk mengetahui pada sisi objek yang ingin diketahui saja, tidak mempersoalkan subjek rasio. Karena itu, menurut Kant, filsafat Descartes dan golongan rasionalisme lainnya adalah filsafat dogmatis.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa corak filsfat Descartes memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan filsafat selanjutnya. Dialektika yang dibangun membentuk tembok peradaban filsafat semakin kokoh. Konstruksi dialektika ini akan terus berlanjut dan ini sebenarnya suatu metode pencarian akan suatu kebenaran yang pasti.

Catatan kaki:
Cahaya Khaeroni, “Epistemologi Rasionalisme Rene Descartes Dan Relevansinya Terhadap Pendidikan Islam” dalam Didaktika Religia, Volume 2, No. 2 Tahun 2014, hlm. 187.

Aquido Adri dan Syaiful Hadi, Descartes, Spinoza dan Berkeley (Yogyakarta: Penerbit Sociality, 2017), hlm. 81.

Jumat, 28 Juli 2023

CATATAN EVALUATIF DAN AGENDA KERJA SMAK SEMINARI ST. YOHANES PAULUS II LABUAN BAJO TAHUN AJARAN 2023-2024

Foto: Kepala SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo,RD. Kristo Ramlino, S.Fil.,M.Th.,M.Pd

Dalam rangka meningkatkan kualitas proses pendidikan di SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo, kepala SMAK Seminari Labuan Bajo, RD. Kristi Ramlino, S.Fil., M.Th., M.Pd bersama para guru dan pegawai melakukan pertemuan evaluasi dan sekaligus merancang agenda kegiatan sekolah untuk tahun ajaran baru (25/7). 

Poin Refleksi
Foto: Para Guru SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo

Hal pertama yang dibicarakan oleh kepala SMAK Seminari ialah soal relasi antarsiswa. Relasi yang maksud ialah ralasi istimewa antara laki-laki dan perempuan atau berpacaran. 

Hal ini mendapat sorotan serius karena relasi yang dibangun antarsiswa tidak mampu menunjang kualitas intelektual para siswa tetapi sebaliknya menurunkan kualiatas belajar siswa. “Relasi antarsiswa bukannya meningkatkan semangat belajar melainkan berdampak pada menurunkan kualitas siswa itu sendiri,” kata kepala SMAK Seminari.

Selain itu, soal yang diangkat oleh kepala SMAK Seminari ialah minimnya pengetahuan para siswa kelas XII tentang orang kudus. Menurut kepala SMAK Seminari, para siswa kurang memiliki pengetahuan yang luas tentang orang Kudus. Hal ini perlu ditekankan terlebih khusus bagi para siswa yang melanjutkan pendidikan ke Seminari Tinggi (masuk Frater). Pengetahuan tentang orang Kudus ini penting sabagai bahan referensi untuk Khotbah. 

Kepala SMAK Seminari juga menyinggung tema Moderasi Beragama sebagai respons positif terhadap tema yang diangkat oleh Depertemen Agama Kabupaten Manggarai Barat-NTT. Dalam meningkatkan kerukunan hidup beragama, SMAK Seminari Labuan Bajo telah menjalankan beberapa program kerja sekolah seperti tanggung koor naik Haji dan even lintas agama lainnya. 

Namun hal yang menjadi catatan penting ialah soal pemahaman siswa tertahadap moderasi beragama itu sendiri. Oleh karena itu, penting meningkatkan kualitas pengetahuan siswa berkaitan dengan moderasi beragama sehingga mereka ada keseimbangan antar pemahaman dan praktik di Lapangan. “Moderasi beragama sudah kita lakukan dalam kegiatan-kegiatan lintas agama seperti koor,” jelas Kepala SMAK Seminari.

 Agenda Kerja Tahun Ajaran Baru
Foto: Para Guru SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo

Kepala SMAK Seminari Labuan Bajo mengharapkan para guru serius menanggapi bahan evaluasi yang sudah diangkat di atas. “Saya berharap para guru serius menanggapi bahan evaluasi sehingga tidak mengulangi kekeliruan yang sama,” tegas Kepala SMAK Seminari.

Agenda kerja tahun ajaran baru ialah Festival Golo Koe dan Ulang Tahun Seminari dan SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo. Kedua even besar ini melibatkan siswa/I SMAK Seminari, para guru dan pegawai. Oleh karena itu, Kepala SMAK Seminari mengharapkan agar semua guru dan pegawai harus berpartisipasi dalam menyukseskan kegiatan Festival Golo Koe dan Ulang Tahun Sekolah. “Tahun ini kita akan mengadalan dua even besar yakni Festival Golo Koe dan Ulang Tahun Sekolah. Karena itu, saya berharap kita semua harus ambil bagian dalam kegiatan besar ini,” jelas Kepala SMAK Seminari.

Diakhir pertemua itu, RD. Emil Sarimas (guru BK) mempresentasikan hasil sidang para rector dan formator Seminari se-Indonesia yang terjadi di Maumere-Sikka. 

Beberapa poin penting yang dibicarakan ialah pertama, soal kebijaksanaan dalam menggunakan media sosial. Kedua, kesejahteraan spiritual melalui kegaitan-kegaitan rohani dan doa dan bullying. RD. Emil mengharapkan para guru memperhatikan ketiga poin di atas dalam proses pendidikan di SMAK Seminari Labuan Bajo.

Penulis: Vayan Yanuarius

Senin, 24 Juli 2023

Seminari Labuan Bajo Menjadi Tempat Seleksi Akademik PPG DalJab 2023

Foto: Para peserta Seleksi Akademik PPG Daljab 2023

Dalam rangka meningkatkan kualitas profesi guru, Pemerintah Republik Indonesia mengadakan Seleksi Akademik PPG Daljab 2023 di Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo. 

Dalam Panduan Teknis Seleksi Akademik Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Tahun 2023, Kegiatan ini diselenggarakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi, Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.02/2022 tentang StandarBiaya Masukan Tahun Anggaran 2023, Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 54 Tahun 2022 tentang Tata Cara Memperoleh Sertifikat Pendidik Bagi Guru Dalam Jabatan, dan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56 Tahun 2022 tentang Standar Pendidikan Guru.

Ada tiga poin yang menjadi tujuan utama diselenggarakannya kegiatan ini. Pertama, untuk memperoleh calon peserta PPG Daljab yang berkualitas. Kedua, untuk memetakan potensi peserta PPG Daljab berdasarkan CPL yang mejadi landasan profesi guru professional. Ketiga, untuk menetapkan pelaksanaan yang tepat dalam proses PPG Daljab terutama dikaitkan potret penguasaan CPL sebagai jabaran dari profil lulusan PPG.

Peserta yang mengikuti Seleksi Akademik PPG Daljab yang berlokasi di Seminari Labuan berjumlah delapan puluh orang. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari. Hari pertama dan ke kedua dibagi ke dalam dua sesi. Hari pertama - Sesi pertama berjumlah dua puluh orang di mulai dari Jam 07:00-12:00. Hari kedua - Sesi kedua dimulai dari Jam 12:00-04:30 dengan kuota peserta yang sama.
Foto: Proktor Utama dan Para Pengawas

Selain peserta, ada juga Panitia yang memperlanjar kegiatan Seleksi Akademik PPG Daljab yang berjumlah tujuh orang yakni RD. Kristo Ramlino (Penanggung Jawab), Bpk. Kondrad (Proktor Utama), Vayan Yanuarius (Pengawas Khusus), Charles Albertus (Pengawas Ruangan), Ibu Priska (Panitia TUK), Ibu Festi (Pengawas Ruang), dan Ibu Veni (Pengawas Khusus).

Kegiatan ini berjalan lancar meskipun pada hari pertama sedikit mengalami gangguan Server dari Pusat sehingga tidak berjalan efektif atau tunda. “Kegaitan Seleksi Akademik PPG Daljab hari pertama kurang efektif sihingga tunda karena ada gangguan Server dari Pusat,” demikian kata, Proktor Utama, Bapak Kondrat.

Lebih lanjut, Proktor Utama mengharapkan agar para peserta Seleksi Akademik PPG Daljab tidak patah semangat karena kondisi Server Pusat yang kurang kondusif. “Saya berharap kita semua tidak patah semangat karena keadaan yang kurang kondusif ini,” pintas Proktor Utama di depan para peserta PPG.

Selain itu, dia juga mengatakan dia mengatakan semoga kegiatan hari berikutnya bisa berjalan lancer. “Saya berharap kegiatan berikutnya bisa berjalan lancer,” tandasnya.

Penulis: Vayan Yanuarius

Disiplin: Anggota Komunitas Seminari Labuan Bajo Mengadakan Pertemuan Awal Tahun Bersama Romo Praeses

Siswa/I Seminari Menengah St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo mengadakan pertemua awal tahun bersama Romo Praeses, Romo Bene Bensi, Pr di Kapela St. Theresia Lusiux (20/7). Pertemuan tersebut membicarakan tentang kedisiplinan. Menurut Rm. Praeses kedisiplinan menjadi kunci utama untuk bisa menjadi pribadi yang berintegritas dan bertanggung jawab. “Kita bisa menjadi pribadi yang berintegritas dan bertanggung jawab apabila kita hidup disiplin,” ujar Rm. Bene.

Lebih lanjut, dia mengatakan kehidupan dalam komunitas ini sudah diatur sedemikian rupa sehingga kita bisa menjalankan aktivitas sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. “Kita memiliki aturan. Aturan itu membantu kita untuk menjalankan roda kehidupan di tempat ini dengan teratur. Karena itu, harus diikuti.” tandas, Rm. Bene.

Pertemuan awal tahun ini tidak hanya dihadiri oleh para siswa/I tetapi juga para romo dan frater yang bertugas sebagai pendamping di lembaga calon imam, Seminari Labuan bajo. Menurut Rm. Prefek, Rm. Anton Sanor, pertemuan ini sangat penting bagi anggota komunitas Seminari Labuan Bajo karena dengan adanya pertemuan seperti ini kita semua diingatkan sekaligus diajak untuk mengatur diri menjadi pribadi yang disiplin. “Pertemuan ini sangat baik karena bisa membantu kita untuk kembali ke dalam diri, melihat dan membangun komitmen menjadi pribadi yang dispilin,” kata Rm. Anton.

Rm. Anton juga menegaskan bahwa penekanan hidup disiplin ini tidak hanya berlaku untuk para siswa/I Seminari Labuan bajo saja tetapi juga berlaku untuk para guru, pendamping, karyawan dan karyawati dan stekhorder lainnya yang bertugas di lembaga Seminari ini. “Disiplin tidak hanya berlaku untuk siswa/I tetapi juga untuk semua orang yang bertugas di lembaga tercinta ini,” demikian ujar, Rm. Anton.

Selain itu, Frater Charles, salah satu Frater TOP (Tahun Orientasi Pastoral) juga memberikan tanggapan positif terhadap tema pertemuan awal tahun tentang disiplin. Menurut Fr. Charles, tema pertemuan awal tahun ini sangat urgen. Menurut dia, disiplin adalah fondasi bagi pribadi yang berintegritas. Orang bisa menjadi sukses di kemudian hari jika dia bisa mendisipilinkan diri. Tidak ada orang yang sukses di dunia ini tanpa membangun corak hidup disiplin. “Disiplin menjadi fondasi untuk menjadi orang sukses. Tidak ada orang yang sukses tanpa belajar untuk hidup disiplin,” kata Fr. Charles.

Diakhir pertemuan itu, Romo Praeses memperkenalkan seluruh pendamping; Romo dan Frater yang bertugas di Seminari Labuan. 
Imam yang bertugas di Seminari Labuan Bajo berjumlah Sembilan orang, Frater TOP berjumlah enam orang, dan Suster berjumlah dua orang. Tugas para Romo dan Frater tidak hanya sekedar pendamping tetapi juga sebagai guru mata pelajaran di sekolah. Sedangkan, Suster bertugas untuk mendampingi siswi Seminari di asrama putri dan mengatur keperluan dapur.

Rm. Praeses berharap para siswa/I bisa hidup dan bertahan di Seminari Labuan Bajo hingga menyelesaikan pendidikan. “Saya berharap kamu semua tamat dari Seminari ini,” kata Rm. Praeses diikuti tepukan tangan siswa/I Seminari Labuan.

Penulis: Fr. Vayan Yanuarius (TOPER)

Kepergian

Tentang Kepergian,  pasti selalu ada jejak keindahan yang harus dikenang agar bisa mengerti bahwa tak selamanya Kepergian mening...