Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan

Jumat, 28 Juli 2023

CATATAN EVALUATIF DAN AGENDA KERJA SMAK SEMINARI ST. YOHANES PAULUS II LABUAN BAJO TAHUN AJARAN 2023-2024

Foto: Kepala SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo,RD. Kristo Ramlino, S.Fil.,M.Th.,M.Pd

Dalam rangka meningkatkan kualitas proses pendidikan di SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo, kepala SMAK Seminari Labuan Bajo, RD. Kristi Ramlino, S.Fil., M.Th., M.Pd bersama para guru dan pegawai melakukan pertemuan evaluasi dan sekaligus merancang agenda kegiatan sekolah untuk tahun ajaran baru (25/7). 

Poin Refleksi
Foto: Para Guru SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo

Hal pertama yang dibicarakan oleh kepala SMAK Seminari ialah soal relasi antarsiswa. Relasi yang maksud ialah ralasi istimewa antara laki-laki dan perempuan atau berpacaran. 

Hal ini mendapat sorotan serius karena relasi yang dibangun antarsiswa tidak mampu menunjang kualitas intelektual para siswa tetapi sebaliknya menurunkan kualiatas belajar siswa. “Relasi antarsiswa bukannya meningkatkan semangat belajar melainkan berdampak pada menurunkan kualitas siswa itu sendiri,” kata kepala SMAK Seminari.

Selain itu, soal yang diangkat oleh kepala SMAK Seminari ialah minimnya pengetahuan para siswa kelas XII tentang orang kudus. Menurut kepala SMAK Seminari, para siswa kurang memiliki pengetahuan yang luas tentang orang Kudus. Hal ini perlu ditekankan terlebih khusus bagi para siswa yang melanjutkan pendidikan ke Seminari Tinggi (masuk Frater). Pengetahuan tentang orang Kudus ini penting sabagai bahan referensi untuk Khotbah. 

Kepala SMAK Seminari juga menyinggung tema Moderasi Beragama sebagai respons positif terhadap tema yang diangkat oleh Depertemen Agama Kabupaten Manggarai Barat-NTT. Dalam meningkatkan kerukunan hidup beragama, SMAK Seminari Labuan Bajo telah menjalankan beberapa program kerja sekolah seperti tanggung koor naik Haji dan even lintas agama lainnya. 

Namun hal yang menjadi catatan penting ialah soal pemahaman siswa tertahadap moderasi beragama itu sendiri. Oleh karena itu, penting meningkatkan kualitas pengetahuan siswa berkaitan dengan moderasi beragama sehingga mereka ada keseimbangan antar pemahaman dan praktik di Lapangan. “Moderasi beragama sudah kita lakukan dalam kegiatan-kegiatan lintas agama seperti koor,” jelas Kepala SMAK Seminari.

 Agenda Kerja Tahun Ajaran Baru
Foto: Para Guru SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo

Kepala SMAK Seminari Labuan Bajo mengharapkan para guru serius menanggapi bahan evaluasi yang sudah diangkat di atas. “Saya berharap para guru serius menanggapi bahan evaluasi sehingga tidak mengulangi kekeliruan yang sama,” tegas Kepala SMAK Seminari.

Agenda kerja tahun ajaran baru ialah Festival Golo Koe dan Ulang Tahun Seminari dan SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo. Kedua even besar ini melibatkan siswa/I SMAK Seminari, para guru dan pegawai. Oleh karena itu, Kepala SMAK Seminari mengharapkan agar semua guru dan pegawai harus berpartisipasi dalam menyukseskan kegiatan Festival Golo Koe dan Ulang Tahun Sekolah. “Tahun ini kita akan mengadalan dua even besar yakni Festival Golo Koe dan Ulang Tahun Sekolah. Karena itu, saya berharap kita semua harus ambil bagian dalam kegiatan besar ini,” jelas Kepala SMAK Seminari.

Diakhir pertemua itu, RD. Emil Sarimas (guru BK) mempresentasikan hasil sidang para rector dan formator Seminari se-Indonesia yang terjadi di Maumere-Sikka. 

Beberapa poin penting yang dibicarakan ialah pertama, soal kebijaksanaan dalam menggunakan media sosial. Kedua, kesejahteraan spiritual melalui kegaitan-kegaitan rohani dan doa dan bullying. RD. Emil mengharapkan para guru memperhatikan ketiga poin di atas dalam proses pendidikan di SMAK Seminari Labuan Bajo.

Penulis: Vayan Yanuarius

Senin, 24 Juli 2023

Seminari Labuan Bajo Menjadi Tempat Seleksi Akademik PPG DalJab 2023

Foto: Para peserta Seleksi Akademik PPG Daljab 2023

Dalam rangka meningkatkan kualitas profesi guru, Pemerintah Republik Indonesia mengadakan Seleksi Akademik PPG Daljab 2023 di Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo. 

Dalam Panduan Teknis Seleksi Akademik Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Tahun 2023, Kegiatan ini diselenggarakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi, Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.02/2022 tentang StandarBiaya Masukan Tahun Anggaran 2023, Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 54 Tahun 2022 tentang Tata Cara Memperoleh Sertifikat Pendidik Bagi Guru Dalam Jabatan, dan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56 Tahun 2022 tentang Standar Pendidikan Guru.

Ada tiga poin yang menjadi tujuan utama diselenggarakannya kegiatan ini. Pertama, untuk memperoleh calon peserta PPG Daljab yang berkualitas. Kedua, untuk memetakan potensi peserta PPG Daljab berdasarkan CPL yang mejadi landasan profesi guru professional. Ketiga, untuk menetapkan pelaksanaan yang tepat dalam proses PPG Daljab terutama dikaitkan potret penguasaan CPL sebagai jabaran dari profil lulusan PPG.

Peserta yang mengikuti Seleksi Akademik PPG Daljab yang berlokasi di Seminari Labuan berjumlah delapan puluh orang. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari. Hari pertama dan ke kedua dibagi ke dalam dua sesi. Hari pertama - Sesi pertama berjumlah dua puluh orang di mulai dari Jam 07:00-12:00. Hari kedua - Sesi kedua dimulai dari Jam 12:00-04:30 dengan kuota peserta yang sama.
Foto: Proktor Utama dan Para Pengawas

Selain peserta, ada juga Panitia yang memperlanjar kegiatan Seleksi Akademik PPG Daljab yang berjumlah tujuh orang yakni RD. Kristo Ramlino (Penanggung Jawab), Bpk. Kondrad (Proktor Utama), Vayan Yanuarius (Pengawas Khusus), Charles Albertus (Pengawas Ruangan), Ibu Priska (Panitia TUK), Ibu Festi (Pengawas Ruang), dan Ibu Veni (Pengawas Khusus).

Kegiatan ini berjalan lancar meskipun pada hari pertama sedikit mengalami gangguan Server dari Pusat sehingga tidak berjalan efektif atau tunda. “Kegaitan Seleksi Akademik PPG Daljab hari pertama kurang efektif sihingga tunda karena ada gangguan Server dari Pusat,” demikian kata, Proktor Utama, Bapak Kondrat.

Lebih lanjut, Proktor Utama mengharapkan agar para peserta Seleksi Akademik PPG Daljab tidak patah semangat karena kondisi Server Pusat yang kurang kondusif. “Saya berharap kita semua tidak patah semangat karena keadaan yang kurang kondusif ini,” pintas Proktor Utama di depan para peserta PPG.

Selain itu, dia juga mengatakan dia mengatakan semoga kegiatan hari berikutnya bisa berjalan lancer. “Saya berharap kegiatan berikutnya bisa berjalan lancer,” tandasnya.

Penulis: Vayan Yanuarius

Disiplin: Anggota Komunitas Seminari Labuan Bajo Mengadakan Pertemuan Awal Tahun Bersama Romo Praeses

Siswa/I Seminari Menengah St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo mengadakan pertemua awal tahun bersama Romo Praeses, Romo Bene Bensi, Pr di Kapela St. Theresia Lusiux (20/7). Pertemuan tersebut membicarakan tentang kedisiplinan. Menurut Rm. Praeses kedisiplinan menjadi kunci utama untuk bisa menjadi pribadi yang berintegritas dan bertanggung jawab. “Kita bisa menjadi pribadi yang berintegritas dan bertanggung jawab apabila kita hidup disiplin,” ujar Rm. Bene.

Lebih lanjut, dia mengatakan kehidupan dalam komunitas ini sudah diatur sedemikian rupa sehingga kita bisa menjalankan aktivitas sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. “Kita memiliki aturan. Aturan itu membantu kita untuk menjalankan roda kehidupan di tempat ini dengan teratur. Karena itu, harus diikuti.” tandas, Rm. Bene.

Pertemuan awal tahun ini tidak hanya dihadiri oleh para siswa/I tetapi juga para romo dan frater yang bertugas sebagai pendamping di lembaga calon imam, Seminari Labuan bajo. Menurut Rm. Prefek, Rm. Anton Sanor, pertemuan ini sangat penting bagi anggota komunitas Seminari Labuan Bajo karena dengan adanya pertemuan seperti ini kita semua diingatkan sekaligus diajak untuk mengatur diri menjadi pribadi yang disiplin. “Pertemuan ini sangat baik karena bisa membantu kita untuk kembali ke dalam diri, melihat dan membangun komitmen menjadi pribadi yang dispilin,” kata Rm. Anton.

Rm. Anton juga menegaskan bahwa penekanan hidup disiplin ini tidak hanya berlaku untuk para siswa/I Seminari Labuan bajo saja tetapi juga berlaku untuk para guru, pendamping, karyawan dan karyawati dan stekhorder lainnya yang bertugas di lembaga Seminari ini. “Disiplin tidak hanya berlaku untuk siswa/I tetapi juga untuk semua orang yang bertugas di lembaga tercinta ini,” demikian ujar, Rm. Anton.

Selain itu, Frater Charles, salah satu Frater TOP (Tahun Orientasi Pastoral) juga memberikan tanggapan positif terhadap tema pertemuan awal tahun tentang disiplin. Menurut Fr. Charles, tema pertemuan awal tahun ini sangat urgen. Menurut dia, disiplin adalah fondasi bagi pribadi yang berintegritas. Orang bisa menjadi sukses di kemudian hari jika dia bisa mendisipilinkan diri. Tidak ada orang yang sukses di dunia ini tanpa membangun corak hidup disiplin. “Disiplin menjadi fondasi untuk menjadi orang sukses. Tidak ada orang yang sukses tanpa belajar untuk hidup disiplin,” kata Fr. Charles.

Diakhir pertemuan itu, Romo Praeses memperkenalkan seluruh pendamping; Romo dan Frater yang bertugas di Seminari Labuan. 
Imam yang bertugas di Seminari Labuan Bajo berjumlah Sembilan orang, Frater TOP berjumlah enam orang, dan Suster berjumlah dua orang. Tugas para Romo dan Frater tidak hanya sekedar pendamping tetapi juga sebagai guru mata pelajaran di sekolah. Sedangkan, Suster bertugas untuk mendampingi siswi Seminari di asrama putri dan mengatur keperluan dapur.

Rm. Praeses berharap para siswa/I bisa hidup dan bertahan di Seminari Labuan Bajo hingga menyelesaikan pendidikan. “Saya berharap kamu semua tamat dari Seminari ini,” kata Rm. Praeses diikuti tepukan tangan siswa/I Seminari Labuan.

Penulis: Fr. Vayan Yanuarius (TOPER)

Kamis, 25 Mei 2023

FORMAT PENILAIN LOMBA PIDATO BAHASA INDONESIA DAN PIDATO BAHASA INGGRIS

 A. Indikator penilaian

a) Pidato Bahasa Indonesia
Isilah kolum score dengan salah satu angka di bawah ini:
4: excellent 3: very good 2: good 1: enough

A Text Writing
1) - Struktur materi pidato (generic structure) Salutation/salam pembuka diucapkan dengan jelas dan benar
- Thesis statemennya (pernyataan pembicara terhadap thesis) jelas dan tepat.
- Argumentasi (opini didukung oleh informasi saintifik yang terpecaya).
 Rekomendasi/saran dari pembicara jelas
- Reiteration/kesimpulan berkorelasi dengan thesis
2) Pronunciation  Kata-kata dan frase diucapkan dengan jelas dan benar
3) Linking Tautan bunyi antara kata dan frase natural (flow).
4) - Grammar  Penggunaan tenses benar
 - Penggunaan passive voice benar
 Pengunaan verb-ing benar
- Collocation/ pengabungan beberapa kata benar
- Word order/penempatan kata dalam kalimat benar.
5) Intonation Dinamika bunyi setiap kalimat tepat dan natural.
6) Stressing Penekanan bunyi untuk kata dan frase tepat
7) Rhythm Irama terhadap kalimat yang diucapkan natural.
8) Juncture Pemberian jedah dalam kalimat tepat

B Perfomance

8) Pakaian Mengenakan pakaian yang rapih dan sopan
9) Bahasa tubuh (Gesture) Gerakan tubuh dan raut wajah korelasi dengan apa yang disampaikan
10) Interaksi dengan audiens Penyampaian pendato sangat komunikatif
11) Kemahiran (fluency) Penyampaian lantang, lancar tanpa ada jedah yang terlalu lama
12) Pengelolaan waktu (time management) Penyampaian pidato sesuai alokasi waktu

  
Skor maksimum 84
Nilai maksimal 100
Nilai siswa = (Skor Perolehan)/(Skor Maksimum) x 100


b. Pidato Bahasa Inggris

Isilah kolum score dengan salah satu angka di bawah ini:
4: excellent 3: very good 2: good 1: enough

A Text Writing

1) - Struktur materi pidato (generic structure) Salutation/salam pembuka diucapkan dengan jelas dan benar
- Thesis statemennya (pernyataan pembicara terhadap thesis) jelas dan tepat.
- Argumentasi (opini didukung oleh informasi saintifik yang terpecaya).
 - Rekomendasi/saran dari pembicara jelas
- Reiteration/kesimpulan berkorelasi dengan thesis
2) Pronunciation Kata-kata dan frase diucapkan dengan jelas dan benar
3) Linking Tautan bunyi antara kata dan frase natural (flow).
4) - Grammar  Penggunaan tenses benar
 - Penggunaan passive voice benar
 Pengunaan verb-ing benar
 - Collocation/ pengabungan beberapa kata benar
 - Word order/penempatan kata dalam kalimat benar.
5) Intonation  Dinamika bunyi setiap kalimat tepat dan natural.
6) Stressing Penekanan bunyi untuk kata dan frase tepat
7) Rhythm Irama terhadap kalimat yang diucapkan natural.
8) Juncture Pemberian jedah dalam kalimat tepat

B Perfomance

8) Pakaian Mengenakan pakaian yang rapih dan sopan
9) Bahasa tubuh (Gesture) Gerakan tubuh dan raut wajah korelasi dengan apa yang disampaikan
10) Interaksi dengan audiens Penyampaian pendato sangat komunikatif
11) Kemahiran (fluency) Penyampaian lantang, lancar tanpa ada jedah yang terlalu lama
12) Pengelolaan waktu (time management) Penyampaian pidato sesuai alokasi waktu

Skor maksimum 84
Nilai maksimal 100
Nilai siswa = (Skor Perolehan)/(Skor Maksimum) x 100

Selasa, 23 Mei 2023

Perselingkuhan Antara Ayam dan Bebek

Hallo para sahabat di mana pun anda berada. Semoga kalian baik-baik saja di sana.
Pada saat ini, saya akan menceritakan satu fenomena yang menarik dan langkah yang terjadi di kandang ayam Seminari Labuan.
Seminari Labuan unit KPB Ketentang mempunyai kandang ayak yang ukurannya sekitar 10 m x 12 m. Usianya sekitar 7 tahun. Kandang ayam ini berada di belakang Kapela KPB Seminari. Jumlah ayam di dalamnya 20 ekor yang terdiri dari ayam jantan ada 2 ekor, ayam betina berjumlah 5 ekor, dan ayam kecil 13 ekor.
Namun, 2 tahun terakhir, kandang ayam itu tidak saja dihuni oleh ayam tetapi juga dihuni oleh Bebek. Jumlah Bebek awalnya sekitar 10 ekor. Tetapi karena suhu yang panas dan kebuasan binatang hutan seperti kucing akhirnya Bebek hanya tersisa 2 ekor. Jenis kelaminya betina. Tidak ada bebek jantan. Memang dalam perencanaannya, kami akan membudidaya Bebek ini dengan membeli Bebek jantan 1 ekor. Tetapi sampai sekarang belum terealisasi dengan baik.
Ayam dan Bebek ini hidup bersama dalam kadang yang sama. Mereka tidak saling bertengkar. Kelihatannya sangat harmonis. Damai dan sejahterah. Setiap hari, anak-anak Seminari memberikan makan dan minuman kepada ayam dan bebek. Makanannya ialah nasi sisa, buah papaya yang sudah masak, dan air.

Awal Perselingkuhan

Pada suatu hari (sudah lupa harinya), saya pergi melihat ayam di kandang. Tujuannya ialah ingin memastikan apakah ayam berkembangbiak atau tidak. Saya hanya berkosentrasi pada perkembangbiakan ayam karena ada ayam jantan yang bisa kawin dengan ayam betina. Sedangkan bebek sudah pasti tidak akan berkembang karena tidak ada bebek jantan.
Sungguh mengagetkan bagi saya ketika saya melihat ada telur bebek. Jumlahnya 2 butir. Posisinya di sudut kiri kandang ayam. Awalnya, saya berpikir bahwa mungkin telur bebek tersebut sisa dari telur bebek yang sudah lama mati. Saya tidak menghiraukannya lagi. Saya kembali memperhatikan telur ayam yang semakin banyak. Kebetulan waktu itu, satu induk ayam menetas. Jumlah anaknya 8 ekor.
Keesokan harinya, tepatnya siang setelah makan siang. Saya kembali meluncur ke kandang ayam. Seperti biasa, saya membawa makanan sisa, buah pepaya, dan air. Sambil saya memberikan makanan pada ayam, saya melihat telur bebek berjumlah 5 butir. Melihat hal itu, saya kaget dan merasa aneh. Saya mencoba untuk menayakan kepada salah satu senior yang tinggal bersama di Seminari, apakah benar ini adalah telur bebek? Dia menjawab, benar. Itu telur bebek. Ukuran agak besar. Bewarna putih.
Rasa penasaran saya semakin besar. Otak saya mulai berpikir dan bertanya, benar tidak bebek bisa bertelur tanpa melakukan hubungan biologis dengan bebek jantan? Secara teorinya, bebek bisa bertelur apabila bebek betina dan bebek jantan “bersetubuh”. Tetapi kenapa hal ini bisa terjadi, bebek betina bertelur tanpa ada bebek jantan. Kecurigaan saya ada 3. Pertama, bebek kawin dengan ayam. Kedua, bebek kawin dengan biawak. Ketiga, bebek kawin dengan kambing. Kebetulan kandang kambing dekat dengan kandang ayam.
Singkat cerita, jumlah telur bebek semakin bertambah banyak. Suatu hari, saya menyaksikan secara langsung bagaimana ayam jantan berwarna merah “bersetubuh” dengan bebek. Ayam itu kelihatannya sangat agresif dengan bebek tersebut. Dari situ, saya menyimpulkan ternyata bebek bertelur karena bersetubuh dengan ayam jantan bukan biawak, bukan kambing.
Namun, muncul pertanyaan berikutnya. Mengapa ayam jantan merah itu bersetubuh dengan bebek? Hal baru saya temukan selama saya hidup di dunia ini. Padahal secara sainfik, bebek baru bisa bertelur jika bebek betina kawin dengan bebek jantan. Demikian pun, ayam bisa berkembangbiak jika ayam jantan kawin dengan ayam betina. Ayam kawin dengan bebek menghasilkan telur. Ini bisa meruntuhkan teori ilmu pengetahuan yang selama ini sangat kuat berbicara soal hubungan biologis antarorganisme. Apakah perkawinan beda jenis ini masuk dalam pemikiran Karl Poper tentang teori falsifikasi? Tapi sudahlah. Saya akan membahas faktor penyebab kawin beda jenis.

Hasrat Seksual

Binatang apa pun termasuk ayam dan bebek adalah makhluk yang mempunyai gairah seksual. Ayam dan bebek baru bisa berkembang biak jika melakukan hubungan seks antara yang jantan dengan yang betina. Itu perkawinan alamiah.
Ayam bersetubuh dengan bebek karena keadaan. Di kandang ayam seperti yang sudah saya jelaskan di awal, ada dua ayam jantan. Ayam jantan berwarna putih dan ayam jantan berwarna merah. Ayam jantan berwarna putih mempunyai ukuran tubuhnya sangat besar. Usianya sangat tua. Dia juga sudah lama mendiami tempat tersebut. Dari segi ukuran badan, dia lebih unggul dibandingkan ayam jantan berwarna merah. Dari segi usia, dia lebih tua atau senior. Dan, dari segi waktu, dia menjadi “tuan atau penguasa” atas kandang tersebut.
Melihat ketiga faktor tersebut, maka ayam jantan berwarna putih mendominasi dalam hal membangun relasi dengan ayam-ayam betina. Kenyataannya demikian. Bahwa semua ayam betina mengikuti ayam jantan berwarna putih. Karena itu, ayam jantan berwarna merah hidup sendirian. Dia berkelana ke sana ke mari tanpa ditemani oleh ayam betina. Kasihan.
Di sisi lain, bebek kehilangan “pasangan hidup” yakni bebek jantan. bebek jantan sudah lama mati. Kami juga belum sempat membeli bebek jantan. Akhirnya, bebek betina yang berjumlah dua ekor itu hidup merana begitu saja.
Kecurigaan saya, bebek betina bersetubuh dengan ayam jantan berwarna merah terjadi karena desakan seksual secara biologis. Ayam jantan berwarna merah ingin menyalurkan gairah seksual kepada ayam betina tetapi dibatasi oleh pergerakan ayam jantan berwarna putih. Sedangkan, bebek betina ingin menyalurkan gairah seksualnya tetapi tidak ada bebek jantan. Situasi ini memaksa dua makhluk ini untuk menyalurkan gairah seksualnya dalam hubungan asrama yakni “kawin campur”. Mungkin dengan cara seperti itu, mereka bisa merasa nyaman. Ternyata berhasil. Ada beberapa jumlah telur bebek yang ada di kandang.
Setelah itu muncul pertanyaan berikutnya, apa yang dihasilkan jika telur bebek menetas? Apakah bebek atau ayam. Ataukah campuran, kepalanya bebek tetapi tubuhnya ayam. Atau kepalanya ayam tetapi tubuhnya bebek. Atau tubuhnya bebek tetapi bulunya ayam. Ini pertanyaan masih menggantung karena telur bebek belum menetas.
Namun, entah hasilnya ayam atau bebek, berdasarkan hasil penelitian, jika menghasilkan ayam maka goyangan ayam jantan lebih kuat dari pada bebek betina. Tetapi, kalau menghasilkan bebek, maka goyangan bebek lebih kuat dibandingkan ayam jantan. tapi kalau campuran, itu sama-sama agresif.

Penulis: Vayan Yanuarius

Lomba Pidato: Aktualisasi Pembinaan Aspek Intelektual bagi Siswa Seminari Labuan Bajo

Foto para peserta lomba pidato

Siswa Kelas Persiapan Bawa (KPB) Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo mengadakan lomba pidato bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dengan tema “Kaum Muda” (21/5). Tema ini diangkat berdasarkan latar belakang siswa KPB Seminari Labuan Bajo yang usianya masih sangat muda dan bagaimana mereka melihat peran kaum dalam menciptakan kehidupan sosial yang adil dan beradap. “Saya memilih tema “Kaum Muda” dengan penuh kesadaran yang tinggi tentang peran kaum muda dalam kehidupan sosial masyarakat dewasa ini. Menurut saya, kaum muda memiliki andil untuk menciptakan tatanan kehidupan sosial yang adil dan beradap dengan ide-ide yang cemerlang dan transformatif juga sangat kontekstual dengan kehidupan para Seminaris yang masih muda dan yang sedang belajar”. Demikian yang disampaikan oleh ketua Panitia penyelenggara lomba pidato, Vayan Yanuarius.
Selain itu, demikian kata Vayan, lomba pidato ini juga merupakan bentuk aktualisasi dari proses pembinaan aspek intelektual bagi para seminaris yang sedang belajar di Seminari Labuan Bajo. “Lomba pidato ini dibuat sebagai bentuk aktualisasi dari aspek pembinaan intelektual bagi para Seminaris”. Tradisi kehidupan di Seminari Labuan sangat ketat. Para seminaris dituntut untuk menjadi pribadi yang berkarakter, berintelektual, dan beriman. “Seminari Labuan dalam proses pendidikan dan pembinaan para seminaris, sangat menekankan aspek kepribadian, kerohanian, kecerdasan inteletual, kebijaksanaan, Solidaritas, kesehatan, dan missioner”, jelas Vayan 
Lebih lanjut, RD. Hermen, Pemimpin Komunitas KPB juga memberikan tanggapan bahwa para seminaris bisa mengembangkan diri secara proposional dengan mengikuti proses pembinaan di Seminari ini. “Para seminaris harus bisa mengembangkan seluruh aspek pembinaan di atas secara proposional.” Salah satu wadah untuk mengaktualisasikan aspek di atas ialah dengan mengadakan lomba pidato bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Jelas RD. Hermen.
Salah satu peserta lomba pidato, Jimi Zonatan, setelah ditanya bagaimana perasaan ketika membawakan pidato? Jawabannya ialah merasa senang karena bisa berdiri di depan orang banyak untuk menyampaikan pidato. "Jujur saya katakan bahwa saya merasa senang bisa berdiri di depan orang banyak untuk menyampaikan pidato. Ini pengalaman pertama saya. Saya belajar banyak dari pengalaman ini. Saya tahu, apa yang saya lakukan malam ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, saya belajar lebih serius lagi." Jelas, Jimi.
Peseta Lomba Pidato

Peserta lomba pidato adalah siswa KPB Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo. Mereka berjumlah delapan orang dengan rincian sebagai berikut. Peserta yang mengikuti lomba pidato bahasa Indonesia terdiri dari empat orang yaitu Jimi, Oka, Onggi, dan Alfred. Sedangkan, peserta yang mengikuti lomba bahasa Inggris berjumlah empat orang yang terdiri dari Anan, Brayen, Yuziro, dan Andra. Mereka diutus dari setiap kelas. Ada dua kelas KPB yakni KPB A dan KPB B. Peserta lomba dari kelas KPB A; Jemi, Oka, Anan dan Brayen. Sedangkan peserta lomba utusan KPB B; Yuziro, Andra, Alfred, dan Onggi. 
Selain peserta lomba pidato, yang menyaksikan perlombaan ini berjumlah 71 orang yang terdiri dari siswa KPB Seminari Labuan Bajo yang berjumlah 64 orang dan para formator yang berjumlah 7 orang. Kegiatan di mulai tepat pukul 20:30-22:00. Tempatnya di kamar makan para siswa KPB.
Para peserta lomba mempersiapkan teks pidato masing-masing tanpa mengkopypaste tulisan orang lain atau mengambil tulisan dari internet. “Teks pidato harus dibuat sendiri tanpa harus mengambil tulisan orang lain atau dari internet”, kata Vayan.
Adapun kriteria penilaian lomba pidato bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai berikut. 1) struktur materi pidato yang terdiri dari salam pembuka, tesis statmentnya, argumentasinya, rekomendasinya, dan kesimpulan. 2) Pronunciation (pengucapan). 3) Linking: pertautan bunyi antara kata dan frase. 4) Grammar. 5) Intonation. 6) Stressing: penekanan bunyi.7) rhythm. 8) Pemberian jeda. 9) Pakain. 10) Bahasa tubuh. 11) Interaksi dengan audiens. 12) kemahiran. 13) Pengolahan waktu. Jadi, ada 13 item penilaian lomba pidato bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. 

Dari KPB untuk Kaum Muda
Foto: Fr. Alfred sedang memberikan komentar tentang lomba pidato.

Lomba pidato bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang dibawakan oleh siswa KPB Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo mengandung pesan yang bermakna bagi kaum muda di seluruh Indonesia. Menurut Fr. Ancik, salah satu juri pidato bahasa Inggris, “Perlombaan ini adalah sebuah pertujukkan yang luar biasa karena para peserta mampu merumuskan kata demi kata sehingga membentuk sebuah teks pidato yang menarik. Itu berarti masa depan gereja dan Negara Indonesia masih sangat cerah.” Selain itu, dia juga, “Labuan Bajo sudah ditetapkan sebagai kota pariwisata superpremium. Ada begitu banyak wisatawan manca Negara yang datang berkunjung ke kota Labuan Bajo. Karena itu, sebagai generasi muda kita harus belajar bahasa asing (bahasa Inggris) dengan baik sehingga kita bisa membangun komunikasi dengan para wisatawan manca Negara.” 
Lomba pidato bahasa Indoensia dan bahasa Inggris ini adalah kesempatan untuk belajar lebih serius lagi tentang bahasa. Gereja dan bangsa ini sangat membutuhkan orang-orang yang mempunyai kecerdasan yang tinggi dalam menghadapi kemajuan global. Demikian kata Pater Hendrik sebagai juri bahasa Inggris.
Fr. Alfred, juri pidato bahasa Indoenia juga memberikan komentar kecil berkaitan lomba pidato. Dia mengatakan “Lomba pidato yang terjadi malam ini adalah bentuk aktualisasi dari proses pembelajaran public speaking yang saya ajarkan di kelas. Karena itu, untuk saya, apa yang terjadi malam ini adalah gambaran bahwa kamu akan menjadi agen of changes bagi gereja, bagi kaum muda di luar sana, dan bagi bangsa yang tercinta, Indonesia.”
Diakhir kegiatan lomba pidato bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, para siswa KPB menyanyikan lagu yang berjudul “Laskar Pelangi” sambil foto bersama para peserta lomba.

Penulis: Vayan Yanuarius
 

Jumat, 12 Mei 2023

Siswi SMAK Seminari Labuan Lulus Seleksi SNBP di Universitas Indonesia

Natalia Stefani Saputri (Steny) adalah siswi kelas XII Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo yang dinyatakan lulus Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2023 dengan mengambil jurusan Psikoligi di Universitas Indonesia (UI). Dia mengikuti SNBP ini dengan kemaunnya sendiri. “Saya mengikuti SNBP ini dengan kemau sendiri dan saya mau belajar ilmu Psikologi”, jelas Steny. Prestasi ini merupakan sesuatu yang luar biasa bagi Steny karena bisa melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia (UI). 
Menurut RD. Kristo Ramlino, S.Fil., M.Th., M.Pd, Kepala SMAK Seminari Labuan Bajo, prestasi yang diraih oleh Steny ini merupakan sesuatu yang mengembirakan bagi lembaga pendidikan ini. “menurut saya, prestasi yang diraih oleh Steny membawa rasa gembira bagi lembaga pendidikan ini. Ini prestasi yang baru pertama kali saya alami selama menjabat sebagai kepada sekolah di sini bahwa ada siswi yang bisa lulus SNBP di UI”, Kata RD. Kristo.
Lebih lanjut, RD. Kristo juga mengatakan prestasi dari Steny memberikan energi positif bagi para guru dan para siswa/i untuk meningkatkan semangat belajar. “prestasi ini juga membangkitkan semangat para guru untuk mendidik dan mendampingi para siswa/i dalam hal belajar dan memacu semangat belajar para siswa/i untuk mengejar prestasi-prestasi lainnya di tingkat nasional dan Internasional”, jelas RD. Kristo. 
Menurut RD. Kristo, siswa yang mengikuti SNBP berjumlah tiga puluh orang tapi yang lulus berjumlah empat orang, Steny di Universitas Indonesia (UI), Engela Kartina di Politeknik Negeri Semarang dengan jurusan Keuangan dan Perbangkan (D3) dan dua orangnya di Undana Kupang. “Siswa yang mengikuti SNBP ini berjumlah tiga puluh orang, tapi yang lulus berjumalah 4 orang”, jelas, RD. Kristo.
Selain itu, menurut Pak. Epin, Guru Wali Kelas dari Steny, mengatakan prestasi Steny sangat membanggakan. “Untuk saya, prestasi yang diraih oleh Natalia, anak wali saya itu sangat membanggakan. Natalia itu anak yang pintar dan cerdas. Dia selalu memanfaatkan waktu yang kosong untuk belajar. Dia juga sering aktif berdiskusi di dalam kelas. Bahasa inggrisnya sangat bagus. Dia juga pernah menulis artikel opini “Perubahan yang Butuh Pendampingan” terbit di Voxntt.com (5/2/2023). Jelas Pak. Epin. 
Sr. Korry, Pendamping Asrama Putri Seminari Labuan, ketika ditanya tentang kehidupan belajar Steny di Asrama, menjawab bahwa Steny adalah orang yang sangat rajin dan tekun dalam belajar. “saya melihat Steny ini anak yang sangat rajin dan tekun dalam belajar. Dia selalu memanfaatkan waktu kosong untuk belajar. Ketika dia belajar, dia tidak “pusing” dengan teman-teman di sekitarnya yang ribut atau bermain. Makanya, ketika saya mendengar dia lulus SNBP, saya merasa senang”, kata Sr. Korry.
Teman-teman Steny juga mengatakan prestasi dari Steny memotivasi kami untuk belajar lebih giat lagi hari-hari akan datang. “Prestasi dari teman kami, Steny memotivasi kami untuk belajar lebih giat lagi di hari-hari yang akan datang”, pungkas mereka.
Siap Bertempur
Steny mangatakan lulus SNBP ini adalah sesuatu yang membanggakan diri sendiri. Karena itu, saya siap “bertempur” di Universitas Indonesia yang akan datang. Dia mengakui bahwa kuliah di UI membetuhkan keseriusan dan keuletan dalam belajar.  Karena itu, dia meminta dukungan doa dari para guru, teman-teman, keluarga, dan masyarakat NTT pada umumnya dan Manggarai Raya khususnya agar bisa menyelesaikan pendidikan di UI. “Saya senang karena saya lulus SNBP di UI. Saya tahu UI adalah salah satu kampus ternama di Indonesia. Karena itu, saya meminta dukungan doa dari para guru, teman-teman, keluarga, dan masyarakat NTT pada umumnya dan Manggarai Raya khususnya agar saya bisa menyelesaikan pendidikan di UI dengan baik”, kata Steny.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada lembaga pendidikan Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo karena telah mendukung dan menfasilitasi seluruh proses seleksi SNBP hingga akhirnya dinyatakan lulus. “saya mengucapkan terima kasih kepada lembaga pendidikan Seminari Labuan karena telah mendukung saya dan menfasilitasi seluruh proses seleksi SNBP ini sampai akhirnya saya lulus”, kata Steny.
Lebih lanjut, Steny mengatakan waktu-waktu yang akan datang, ia mempersiapkan diri dengan baik untuk melanjutkan pendidikan di UI. “saya mempersiapkan diri dari sekarang untuk melanjutkan pendidikan di UI. Saya memperdalami lagi bahasa inggris dan materi lain yang berhubungan dengan jurusan yang saya ambil”, jelasnya.
Mengenal Seminari Labuan Bajo
Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo didirikan pada tanggal 25 Agustus 1987 oleh alm. Mgr. Eduardus Sanggung, SVD yang bekerja sama dengan Societas Verbi Divini (SVD). Tujuan utama mendirikan Seminari Labuan ialah untuk mengembangkan Seminari Pius XII Kisol, dengan kategori menerima siswa tamatan SMP dari seluruh keuskupan Ruteng dan juga dari keuskupan lain di Indonesia.
Sejak tahun 1987 sampai pertengahan tahun 2007, Seminari ini dikelolah oleh Terikat SVD dan bergabung dengan SMAK St. Ignatius Loyola yang merupakan milik Tarekat SVD. Namun, sejak pertengahan tahun 2007, Seminari Labuan diserahkan kepada Keuskupan Ruteng dan dikelolah oleh Imam Projo sampai sekarang. 
Pada tanggal 25 Agustus 2016, Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo mempunyai sekolah sendiri dengan nama: SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo yang berada di bawah Kementrian Agama Republik Indonesia. Meskipun demikian, mata pelajaran yang diajarkan di sekolah tetap mengikuti mata pelajaran seperti sekolah lain dengan memilih jurusan IPA dan IPS sejak kelas 1 SMAK.
Seminari Labuan berbeda dengan Seminari-Seminari lain. Seminari yang sering kita kenal adalah lembaga formasi calon imam. Itu berarti peserta didik yang mengikuti proses pendidikan hanyalah siswa. Berbeda dengan Seminari lain. Seminari Labuan tidak hanya menerima peserta didik yang berjenis kelamin laki-laki tepai juga berjenis kelamin perempuan. Mereka mengikuti proses pendidikan seperti SMA non-seminari. Para siswi Seminari Labuan tidak sedang dipersiapkan untuk menjadi suster tetapi mereka dididik untuk menjadi awam yang baik, unggul, dan berintegritas.



 

 
Natalia Stefani Saputri (Steny) adalah siswi kelas XII Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo yang dinyatakan lulus Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2023 dengan mengambil jurusan Psikoligi di Universitas Indonesia (UI). Dia mengikuti SNBP ini dengan kemaunnya sendiri. “Saya mengikuti SNBP ini dengan kemau sendiri dan saya mau belajar ilmu Psikologi”, jelas Steny. Prestasi ini merupakan sesuatu yang luar biasa bagi Steny karena bisa melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia (UI). 
Menurut RD. Kristo Ramlino, S.Fil., M.Th., M.Pd, Kepala SMAK Seminari Labuan Bajo, prestasi yang diraih oleh Steny ini merupakan sesuatu yang mengembirakan bagi lembaga pendidikan ini. “menurut saya, prestasi yang diraih oleh Steny membawa rasa gembira bagi lembaga pendidikan ini. Ini prestasi yang baru pertama kali saya alami selama menjabat sebagai kepada sekolah di sini bahwa ada siswi yang bisa lulus SNBP di UI”, Kata RD. Kristo.
Lebih lanjut, RD. Kristo juga mengatakan prestasi dari Steny memberikan energi positif bagi para guru dan para siswa/i untuk meningkatkan semangat belajar. “prestasi ini juga membangkitkan semangat para guru untuk mendidik dan mendampingi para siswa/i dalam hal belajar dan memacu semangat belajar para siswa/i untuk mengejar prestasi-prestasi lainnya di tingkat nasional dan Internasional”, jelas RD. Kristo. 
Menurut RD. Kristo, siswa yang mengikuti SNBP berjumlah tiga puluh orang tapi yang lulus berjumlah empat orang, Steny di Universitas Indonesia (UI), Engela Kartina di Politeknik Negeri Semarang dengan jurusan Keuangan dan Perbangkan (D3) dan dua orangnya di Undana Kupang. “Siswa yang mengikuti SNBP ini berjumlah tiga puluh orang, tapi yang lulus berjumalah 4 orang”, jelas, RD. Kristo.
Selain itu, menurut Pak. Epin, Guru Wali Kelas dari Steny, mengatakan prestasi Steny sangat membanggakan. “Untuk saya, prestasi yang diraih oleh Natalia, anak wali saya itu sangat membanggakan. Natalia itu anak yang pintar dan cerdas. Dia selalu memanfaatkan waktu yang kosong untuk belajar. Dia juga sering aktif berdiskusi di dalam kelas. Bahasa inggrisnya sangat bagus. Dia juga pernah menulis artikel opini “Perubahan yang Butuh Pendampingan” terbit di Voxntt.com (5/2/2023). Jelas Pak. Epin. 
Sr. Korry, Pendamping Asrama Putri Seminari Labuan, ketika ditanya tentang kehidupan belajar Steny di Asrama, menjawab bahwa Steny adalah orang yang sangat rajin dan tekun dalam belajar. “saya melihat Steny ini anak yang sangat rajin dan tekun dalam belajar. Dia selalu memanfaatkan waktu kosong untuk belajar. Ketika dia belajar, dia tidak “pusing” dengan teman-teman di sekitarnya yang ribut atau bermain. Makanya, ketika saya mendengar dia lulus SNBP, saya merasa senang”, kata Sr. Korry.
Teman-teman Steny juga mengatakan prestasi dari Steny memotivasi kami untuk belajar lebih giat lagi hari-hari akan datang. “Prestasi dari teman kami, Steny memotivasi kami untuk belajar lebih giat lagi di hari-hari yang akan datang”, pungkas mereka.
Siap Bertempur
Steny mangatakan lulus SNBP ini adalah sesuatu yang membanggakan diri sendiri. Karena itu, saya siap “bertempur” di Universitas Indonesia yang akan datang. Dia mengakui bahwa kuliah di UI membetuhkan keseriusan dan keuletan dalam belajar.  Karena itu, dia meminta dukungan doa dari para guru, teman-teman, keluarga, dan masyarakat NTT pada umumnya dan Manggarai Raya khususnya agar bisa menyelesaikan pendidikan di UI. “Saya senang karena saya lulus SNBP di UI. Saya tahu UI adalah salah satu kampus ternama di Indonesia. Karena itu, saya meminta dukungan doa dari para guru, teman-teman, keluarga, dan masyarakat NTT pada umumnya dan Manggarai Raya khususnya agar saya bisa menyelesaikan pendidikan di UI dengan baik”, kata Steny.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada lembaga pendidikan Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo karena telah mendukung dan menfasilitasi seluruh proses seleksi SNBP hingga akhirnya dinyatakan lulus. “saya mengucapkan terima kasih kepada lembaga pendidikan Seminari Labuan karena telah mendukung saya dan menfasilitasi seluruh proses seleksi SNBP ini sampai akhirnya saya lulus”, kata Steny.
Lebih lanjut, Steny mengatakan waktu-waktu yang akan datang, ia mempersiapkan diri dengan baik untuk melanjutkan pendidikan di UI. “saya mempersiapkan diri dari sekarang untuk melanjutkan pendidikan di UI. Saya memperdalami lagi bahasa inggris dan materi lain yang berhubungan dengan jurusan yang saya ambil”, jelasnya.
Mengenal Seminari Labuan Bajo
Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo didirikan pada tanggal 25 Agustus 1987 oleh alm. Mgr. Eduardus Sanggung, SVD yang bekerja sama dengan Societas Verbi Divini (SVD). Tujuan utama mendirikan Seminari Labuan ialah untuk mengembangkan Seminari Pius XII Kisol, dengan kategori menerima siswa tamatan SMP dari seluruh keuskupan Ruteng dan juga dari keuskupan lain di Indonesia.
Sejak tahun 1987 sampai pertengahan tahun 2007, Seminari ini dikelolah oleh Terikat SVD dan bergabung dengan SMAK St. Ignatius Loyola yang merupakan milik Tarekat SVD. Namun, sejak pertengahan tahun 2007, Seminari Labuan diserahkan kepada Keuskupan Ruteng dan dikelolah oleh Imam Projo sampai sekarang. 
Pada tanggal 25 Agustus 2016, Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo mempunyai sekolah sendiri dengan nama: SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo yang berada di bawah Kementrian Agama Republik Indonesia. Meskipun demikian, mata pelajaran yang diajarkan di sekolah tetap mengikuti mata pelajaran seperti sekolah lain dengan memilih jurusan IPA dan IPS sejak kelas 1 SMAK.
Seminari Labuan berbeda dengan Seminari-Seminari lain. Seminari yang sering kita kenal adalah lembaga formasi calon imam. Itu berarti peserta didik yang mengikuti proses pendidikan hanyalah siswa. Berbeda dengan Seminari lain. Seminari Labuan tidak hanya menerima peserta didik yang berjenis kelamin laki-laki tepai juga berjenis kelamin perempuan. Mereka mengikuti proses pendidikan seperti SMA non-seminari. Para siswi Seminari Labuan tidak sedang dipersiapkan untuk menjadi suster tetapi mereka dididik untuk menjadi awam yang baik, unggul, dan berintegritas.



 

Kepergian

Tentang Kepergian,  pasti selalu ada jejak keindahan yang harus dikenang agar bisa mengerti bahwa tak selamanya Kepergian mening...