Natalia Stefani Saputri (Steny) adalah siswi kelas XII Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo yang dinyatakan lulus Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2023 dengan mengambil jurusan Psikoligi di Universitas Indonesia (UI). Dia mengikuti SNBP ini dengan kemaunnya sendiri. “Saya mengikuti SNBP ini dengan kemau sendiri dan saya mau belajar ilmu Psikologi”, jelas Steny. Prestasi ini merupakan sesuatu yang luar biasa bagi Steny karena bisa melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia (UI).
Menurut RD. Kristo Ramlino, S.Fil., M.Th., M.Pd, Kepala SMAK Seminari Labuan Bajo, prestasi yang diraih oleh Steny ini merupakan sesuatu yang mengembirakan bagi lembaga pendidikan ini. “menurut saya, prestasi yang diraih oleh Steny membawa rasa gembira bagi lembaga pendidikan ini. Ini prestasi yang baru pertama kali saya alami selama menjabat sebagai kepada sekolah di sini bahwa ada siswi yang bisa lulus SNBP di UI”, Kata RD. Kristo.
Lebih lanjut, RD. Kristo juga mengatakan prestasi dari Steny memberikan energi positif bagi para guru dan para siswa/i untuk meningkatkan semangat belajar. “prestasi ini juga membangkitkan semangat para guru untuk mendidik dan mendampingi para siswa/i dalam hal belajar dan memacu semangat belajar para siswa/i untuk mengejar prestasi-prestasi lainnya di tingkat nasional dan Internasional”, jelas RD. Kristo.
Menurut RD. Kristo, siswa yang mengikuti SNBP berjumlah tiga puluh orang tapi yang lulus berjumlah empat orang, Steny di Universitas Indonesia (UI), Engela Kartina di Politeknik Negeri Semarang dengan jurusan Keuangan dan Perbangkan (D3) dan dua orangnya di Undana Kupang. “Siswa yang mengikuti SNBP ini berjumlah tiga puluh orang, tapi yang lulus berjumalah 4 orang”, jelas, RD. Kristo.
Selain itu, menurut Pak. Epin, Guru Wali Kelas dari Steny, mengatakan prestasi Steny sangat membanggakan. “Untuk saya, prestasi yang diraih oleh Natalia, anak wali saya itu sangat membanggakan. Natalia itu anak yang pintar dan cerdas. Dia selalu memanfaatkan waktu yang kosong untuk belajar. Dia juga sering aktif berdiskusi di dalam kelas. Bahasa inggrisnya sangat bagus. Dia juga pernah menulis artikel opini “Perubahan yang Butuh Pendampingan” terbit di Voxntt.com (5/2/2023). Jelas Pak. Epin.
Sr. Korry, Pendamping Asrama Putri Seminari Labuan, ketika ditanya tentang kehidupan belajar Steny di Asrama, menjawab bahwa Steny adalah orang yang sangat rajin dan tekun dalam belajar. “saya melihat Steny ini anak yang sangat rajin dan tekun dalam belajar. Dia selalu memanfaatkan waktu kosong untuk belajar. Ketika dia belajar, dia tidak “pusing” dengan teman-teman di sekitarnya yang ribut atau bermain. Makanya, ketika saya mendengar dia lulus SNBP, saya merasa senang”, kata Sr. Korry.
Teman-teman Steny juga mengatakan prestasi dari Steny memotivasi kami untuk belajar lebih giat lagi hari-hari akan datang. “Prestasi dari teman kami, Steny memotivasi kami untuk belajar lebih giat lagi di hari-hari yang akan datang”, pungkas mereka.
Siap Bertempur
Steny mangatakan lulus SNBP ini adalah sesuatu yang membanggakan diri sendiri. Karena itu, saya siap “bertempur” di Universitas Indonesia yang akan datang. Dia mengakui bahwa kuliah di UI membetuhkan keseriusan dan keuletan dalam belajar. Karena itu, dia meminta dukungan doa dari para guru, teman-teman, keluarga, dan masyarakat NTT pada umumnya dan Manggarai Raya khususnya agar bisa menyelesaikan pendidikan di UI. “Saya senang karena saya lulus SNBP di UI. Saya tahu UI adalah salah satu kampus ternama di Indonesia. Karena itu, saya meminta dukungan doa dari para guru, teman-teman, keluarga, dan masyarakat NTT pada umumnya dan Manggarai Raya khususnya agar saya bisa menyelesaikan pendidikan di UI dengan baik”, kata Steny.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada lembaga pendidikan Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo karena telah mendukung dan menfasilitasi seluruh proses seleksi SNBP hingga akhirnya dinyatakan lulus. “saya mengucapkan terima kasih kepada lembaga pendidikan Seminari Labuan karena telah mendukung saya dan menfasilitasi seluruh proses seleksi SNBP ini sampai akhirnya saya lulus”, kata Steny.
Lebih lanjut, Steny mengatakan waktu-waktu yang akan datang, ia mempersiapkan diri dengan baik untuk melanjutkan pendidikan di UI. “saya mempersiapkan diri dari sekarang untuk melanjutkan pendidikan di UI. Saya memperdalami lagi bahasa inggris dan materi lain yang berhubungan dengan jurusan yang saya ambil”, jelasnya.
Mengenal Seminari Labuan Bajo
Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo didirikan pada tanggal 25 Agustus 1987 oleh alm. Mgr. Eduardus Sanggung, SVD yang bekerja sama dengan Societas Verbi Divini (SVD). Tujuan utama mendirikan Seminari Labuan ialah untuk mengembangkan Seminari Pius XII Kisol, dengan kategori menerima siswa tamatan SMP dari seluruh keuskupan Ruteng dan juga dari keuskupan lain di Indonesia.
Sejak tahun 1987 sampai pertengahan tahun 2007, Seminari ini dikelolah oleh Terikat SVD dan bergabung dengan SMAK St. Ignatius Loyola yang merupakan milik Tarekat SVD. Namun, sejak pertengahan tahun 2007, Seminari Labuan diserahkan kepada Keuskupan Ruteng dan dikelolah oleh Imam Projo sampai sekarang.
Pada tanggal 25 Agustus 2016, Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo mempunyai sekolah sendiri dengan nama: SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo yang berada di bawah Kementrian Agama Republik Indonesia. Meskipun demikian, mata pelajaran yang diajarkan di sekolah tetap mengikuti mata pelajaran seperti sekolah lain dengan memilih jurusan IPA dan IPS sejak kelas 1 SMAK.
Seminari Labuan berbeda dengan Seminari-Seminari lain. Seminari yang sering kita kenal adalah lembaga formasi calon imam. Itu berarti peserta didik yang mengikuti proses pendidikan hanyalah siswa. Berbeda dengan Seminari lain. Seminari Labuan tidak hanya menerima peserta didik yang berjenis kelamin laki-laki tepai juga berjenis kelamin perempuan. Mereka mengikuti proses pendidikan seperti SMA non-seminari. Para siswi Seminari Labuan tidak sedang dipersiapkan untuk menjadi suster tetapi mereka dididik untuk menjadi awam yang baik, unggul, dan berintegritas.
Natalia Stefani Saputri (Steny) adalah siswi kelas XII Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo yang dinyatakan lulus Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2023 dengan mengambil jurusan Psikoligi di Universitas Indonesia (UI). Dia mengikuti SNBP ini dengan kemaunnya sendiri. “Saya mengikuti SNBP ini dengan kemau sendiri dan saya mau belajar ilmu Psikologi”, jelas Steny. Prestasi ini merupakan sesuatu yang luar biasa bagi Steny karena bisa melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia (UI).
Menurut RD. Kristo Ramlino, S.Fil., M.Th., M.Pd, Kepala SMAK Seminari Labuan Bajo, prestasi yang diraih oleh Steny ini merupakan sesuatu yang mengembirakan bagi lembaga pendidikan ini. “menurut saya, prestasi yang diraih oleh Steny membawa rasa gembira bagi lembaga pendidikan ini. Ini prestasi yang baru pertama kali saya alami selama menjabat sebagai kepada sekolah di sini bahwa ada siswi yang bisa lulus SNBP di UI”, Kata RD. Kristo.
Lebih lanjut, RD. Kristo juga mengatakan prestasi dari Steny memberikan energi positif bagi para guru dan para siswa/i untuk meningkatkan semangat belajar. “prestasi ini juga membangkitkan semangat para guru untuk mendidik dan mendampingi para siswa/i dalam hal belajar dan memacu semangat belajar para siswa/i untuk mengejar prestasi-prestasi lainnya di tingkat nasional dan Internasional”, jelas RD. Kristo.
Menurut RD. Kristo, siswa yang mengikuti SNBP berjumlah tiga puluh orang tapi yang lulus berjumlah empat orang, Steny di Universitas Indonesia (UI), Engela Kartina di Politeknik Negeri Semarang dengan jurusan Keuangan dan Perbangkan (D3) dan dua orangnya di Undana Kupang. “Siswa yang mengikuti SNBP ini berjumlah tiga puluh orang, tapi yang lulus berjumalah 4 orang”, jelas, RD. Kristo.
Selain itu, menurut Pak. Epin, Guru Wali Kelas dari Steny, mengatakan prestasi Steny sangat membanggakan. “Untuk saya, prestasi yang diraih oleh Natalia, anak wali saya itu sangat membanggakan. Natalia itu anak yang pintar dan cerdas. Dia selalu memanfaatkan waktu yang kosong untuk belajar. Dia juga sering aktif berdiskusi di dalam kelas. Bahasa inggrisnya sangat bagus. Dia juga pernah menulis artikel opini “Perubahan yang Butuh Pendampingan” terbit di Voxntt.com (5/2/2023). Jelas Pak. Epin.
Sr. Korry, Pendamping Asrama Putri Seminari Labuan, ketika ditanya tentang kehidupan belajar Steny di Asrama, menjawab bahwa Steny adalah orang yang sangat rajin dan tekun dalam belajar. “saya melihat Steny ini anak yang sangat rajin dan tekun dalam belajar. Dia selalu memanfaatkan waktu kosong untuk belajar. Ketika dia belajar, dia tidak “pusing” dengan teman-teman di sekitarnya yang ribut atau bermain. Makanya, ketika saya mendengar dia lulus SNBP, saya merasa senang”, kata Sr. Korry.
Teman-teman Steny juga mengatakan prestasi dari Steny memotivasi kami untuk belajar lebih giat lagi hari-hari akan datang. “Prestasi dari teman kami, Steny memotivasi kami untuk belajar lebih giat lagi di hari-hari yang akan datang”, pungkas mereka.
Siap Bertempur
Steny mangatakan lulus SNBP ini adalah sesuatu yang membanggakan diri sendiri. Karena itu, saya siap “bertempur” di Universitas Indonesia yang akan datang. Dia mengakui bahwa kuliah di UI membetuhkan keseriusan dan keuletan dalam belajar. Karena itu, dia meminta dukungan doa dari para guru, teman-teman, keluarga, dan masyarakat NTT pada umumnya dan Manggarai Raya khususnya agar bisa menyelesaikan pendidikan di UI. “Saya senang karena saya lulus SNBP di UI. Saya tahu UI adalah salah satu kampus ternama di Indonesia. Karena itu, saya meminta dukungan doa dari para guru, teman-teman, keluarga, dan masyarakat NTT pada umumnya dan Manggarai Raya khususnya agar saya bisa menyelesaikan pendidikan di UI dengan baik”, kata Steny.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada lembaga pendidikan Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo karena telah mendukung dan menfasilitasi seluruh proses seleksi SNBP hingga akhirnya dinyatakan lulus. “saya mengucapkan terima kasih kepada lembaga pendidikan Seminari Labuan karena telah mendukung saya dan menfasilitasi seluruh proses seleksi SNBP ini sampai akhirnya saya lulus”, kata Steny.
Lebih lanjut, Steny mengatakan waktu-waktu yang akan datang, ia mempersiapkan diri dengan baik untuk melanjutkan pendidikan di UI. “saya mempersiapkan diri dari sekarang untuk melanjutkan pendidikan di UI. Saya memperdalami lagi bahasa inggris dan materi lain yang berhubungan dengan jurusan yang saya ambil”, jelasnya.
Mengenal Seminari Labuan Bajo
Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo didirikan pada tanggal 25 Agustus 1987 oleh alm. Mgr. Eduardus Sanggung, SVD yang bekerja sama dengan Societas Verbi Divini (SVD). Tujuan utama mendirikan Seminari Labuan ialah untuk mengembangkan Seminari Pius XII Kisol, dengan kategori menerima siswa tamatan SMP dari seluruh keuskupan Ruteng dan juga dari keuskupan lain di Indonesia.
Sejak tahun 1987 sampai pertengahan tahun 2007, Seminari ini dikelolah oleh Terikat SVD dan bergabung dengan SMAK St. Ignatius Loyola yang merupakan milik Tarekat SVD. Namun, sejak pertengahan tahun 2007, Seminari Labuan diserahkan kepada Keuskupan Ruteng dan dikelolah oleh Imam Projo sampai sekarang.
Pada tanggal 25 Agustus 2016, Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo mempunyai sekolah sendiri dengan nama: SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo yang berada di bawah Kementrian Agama Republik Indonesia. Meskipun demikian, mata pelajaran yang diajarkan di sekolah tetap mengikuti mata pelajaran seperti sekolah lain dengan memilih jurusan IPA dan IPS sejak kelas 1 SMAK.
Seminari Labuan berbeda dengan Seminari-Seminari lain. Seminari yang sering kita kenal adalah lembaga formasi calon imam. Itu berarti peserta didik yang mengikuti proses pendidikan hanyalah siswa. Berbeda dengan Seminari lain. Seminari Labuan tidak hanya menerima peserta didik yang berjenis kelamin laki-laki tepai juga berjenis kelamin perempuan. Mereka mengikuti proses pendidikan seperti SMA non-seminari. Para siswi Seminari Labuan tidak sedang dipersiapkan untuk menjadi suster tetapi mereka dididik untuk menjadi awam yang baik, unggul, dan berintegritas.